Senin, 11 November 2013

menerapkan teknik pengambilan gambar produksi

Diposting oleh Unknown di 16.32

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar


Kamera video adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengabil gambar bergerak dan menyimpannya pada medaia tertentu, dimana kemudian akan dilakukan proses pengolahan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
  • ·Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
  • Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
  • Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
  • Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.

 

Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.

 

Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.
Jenis Kamera Video
1) Berdasarkan Format
  • Analog
  • Digital
2) Berdasarkan Media Rekam
  • Betamax
  • VHS
  • 8mm
  • VHS-C
  • DV(Digital Video)
  • Mini DV
  • Betacam
  • Memori stick
  • Mini Disc
Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video
Kenali dan Pahami Kamera Video
Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar nantinya.
Rekaman Video yang Layak Dilihat dan Disimpan
Rekaman video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika memenuhi 4 syarat : cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi.
Rekaman Video yang Layak Dinikmati

Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah sebagai berikut:
  • Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground.
  • Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
  • Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.
  • Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
  • Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
  • Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
  • Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
  • · Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
Rekaman Video yang Selesai dan Layak Tonton 
Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:

  1. Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif ( riset, penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).
  2. Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
  3. Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya.
  4. Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
  5. Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan, broadcastingwebcasting, dsb.).
Ada 6 control dasar pada kamera
1.Exposure :
Exposure atau pencahayaan merupakan jumlah cahaya yang jatuh ke media fotografi (film atau sensor cahaya) selama proses pengambilan gambar.
*Aperture :
Aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka( pembuka lensa) saat kita mengambil foto semakin besar lubang terbuka semakin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
*Shutter speed :
shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka dan secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto.

*(ND filter) :
ND filter adalah biasanya untuk mengoptimalkan hasil foto,berfungsi untuk menggelapkan tanpa mengubah warna dan kontras dan berguna pada saat menginginkan kecepatan yang sangat lambat pada kondisi cahaya yang sangat kuat.
*Gain :
Gain biasanya berfungsi apabila gambar dalam keadaan kurang cahaya.
2.Filter colour :
Filter Colour adalah warna filter kamera yang digunakan dalam sesi pengambilan gambar.
3.White Balance :
White Balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.
4.Zoom :
Zoom adalah gerakan lensa mendekati atau menjauhi objek secara optik dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.
5.Fokus :
Fokus adalah Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.

Shot dasar:
1.ECU(EXTREME CLOSE UP)
   Menampilkan gambar yang sangat detail
2.VCU(VERY CLOSE UP)
   Permukaan wajah,jika yang di shot wajah manusia kepala bagian atas dan dagu sedikit terpotong
3.BCU(BIG CLOSE UP)
   dari wajah hingga ke leher
4.CU(CLOSE UP)
   Menampilkan seluruh permukaan wajah himgga sedikit ke bahu dan sedikit pada bagian dada
5.MCU(MEDIUM CLOSE UP)
  Menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada dengan patokan tangan pada bagian
  siku sedikit ke atas
6.MS(MEDIUM SHOT)
   Hampir sama dengan MCU tapi pada MS siku sudah kelihatan hingga sedikit kebawah
7. THREE  QUARTER SHOT
    menampilkan badan hingga bagian lutut ke atas
8. FULL LENGHT SHOT
    Menampilkan seluruh badan dan besrnya memenuhi layar / screen(fit to screen)
9. LONG SHOT
   Menampilkan seluruh badan . Besar objek sekitar 1/3 sampai 3/4 dari lebar layar

Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang/objek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar.
OSS (Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku atau dibelakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam frame. Sementara obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.
POV (Point Of View)
Kemera sebagai sudut pandang pelaku atau subjek gambar (sudut pandang orang pertama).

SUDUT PENGAMBILAN KAMERA
1. High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.
2. Normal Angle (Eye level)
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek yang diambil.
3. Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.
GERAKAN KAMERA
> Panning
Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.
Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.
> Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.
Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.
> Tracking
Track adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek.
Track in : gerak kamera mendekati obyek
Track out : gerak kamera menjauhi obyek
> Follow
Kamera mengikuti obyek bergerak searah
GARIS IMAGINER
Garis imaginer digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam mengambil gambar agar tidak jumping dan menjaga kontinuitas gambar. Gampangnya kita bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri dan kanan. Apabila kita meletakan kamera posisi di sebelah kanan, maka untuk pengambilan berikutnya (apalagi jika kamera tidak hanya satu) juga harus mengambil dari posisi sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya.
ALAT PENDUKUNG KAMERA
  • Tripod, penyangga kamera yang terdiri dari tiga kaki.
  • Monopod, penyangga kamera yang hanya mempunyai satu kaki.
  • Dolly, penopang kamera diatas roda yang bisa digerakkan keberbagai arah, biasanya berjalan diatas rel dan mempunyai 4 roda.
  • Cam Crane, alat penopang kamera berbentuk pipa panjang yang disalah satu ujungnya diletakkan kamera dan ujung lainnya diberi pemberat.
  • Jimmy Jib, semacam Cam Crane yang diberi remote head yang dikontrol oleh operator kamera.
  • Filter, plastic atau kaca yang diletakkan diatas lensa kamera untuk memberikan suasana tertentu.
Tips Merekam Video Dengan Sempurna 
Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.

  1. Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
  2. Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
  3. Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
  4. Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
  5. Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
  6. Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
  7. Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
  8. Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatushot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan ku Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting